Kamis, 18 Agustus 2011

Cinta...Oh Cinta...


Sekalipun pengertian cinta menurut bahasa indonesia adalah hanya sebatas kata sifat di siang hari, dan kata kerja di malam hari, tapi saya percaya ada makna yang lebih dalam di dalam arti kata cinta tersebut.

Ketika anda mendengarkan kata C.I.N.T.A. apa yang terlintas dalam benak anda? Apakah hanya sebatas “kue Apem” atau “Buah kembar”? apapun itu ternyata cinta  bisa membawa berbagai macam dampak buat yang merasakannya, cinta memang terkadang membuat kita bertindak sedemikian konyol, ada saat kita saling mencintai, ada saat cinta bertepuk sebelah pantat, ada perasaan cinta tapi tidak berani mengungkapkan, tidak ada perasaan cinta tapi diungkapkan, sampai kepada pebisnis China, eh salah maksud saya pebisnis Cinta. (usaha tanpa legalitas klo kata si notaris, hanya sebatas lobi-lobi ke pejabad dan penikmad)

Cinta adalah sebuah kata yang mengandung pengertian yang sangat rumit, ada Cinta Eros yang cenderung kepada romantisme, kasih sayang dan hawa nafsu, Cinta Philia, perasaan sayang yang cenderung kepada keluarga dan teman, Cinta Agape, kasih yang cenderung kepada Tuhan, CintaStorge, yang cenderung kepada semangat nasionalisme, patriotisme, dan narsisme. Ada juga cinta Monyet, perasaan cinta antara monyet ganteng yang satu dengan monyet seksi dengan G-String ala monyet yang lain.

Cinta adalah perasaan yang universal, tidak mengenal Gender (yang penting se-agama, jenis kelamin nomor dua),tidak mengenal Usia (yang penting se-suku, tua-muda nomor dua), tidak mengenal  Suku (yang penting seusia, putih-hitam nomor dua), tidak mengenal Agama (yang penting kelaminnya bertanda “siap tuai”, jemaat nomor dua) serta Status dan keadaan. Cinta itu memang buta, sehingga saking butanya terkadang lebih sering meraba-raba dan sekali-kali diraba. Tak peduli apanya yang diraba, meraba-raba isi hati yang di cintainya, atau meraba isi dibalik gumpalan benang yang meliliti tubuhnya.

Cinta itu kaya angin, datang seenaknya, pergi seenaknya, ia datang tanpa salam dan pamit. Ada saatnya dia datang senangnya bukan kepalang, perginya hati jadi malang, cinta membuat orang sering tertawa kaya orang gila, orang gila sering menertawai cinta, dan itu hanya karna Cinta.

Selain hobby mengamati kucing di waktu musim kawin, mengamati lika-liku kisah cinta seseorang juga merupakan hobby saya. Sepertinya cerita tentang kisah cinta ini seolah-olah tidak pernah bosen untuk diperbincangkan, selalu ada hal-hal unik di baliknya, Aneh tapi realita. baik dari anak-anak yang bener-bener masih bau kencur, anak muda cukup umur sampai nenek-nenek tuir berkacamata hitam keluaran Oakley yang terkenal itu. Efek jatuh cinta memang terkadang membuat orang waras jadi gila dan orang gila jadi tiba-tiba waras. Ketika jatuh cinta, tai gigipun sering berasa coklat, dan yang coklat itu entah kenapa terlalu dipuja terlalu berlebihan!

Sebagai seorang pengamat inilah yang saya temui, bahkan orang gilapun ternyata jauh lebih mengerti cara mengaplikasikan sebuah cinta sejati daripada kebanyakan orang normal. Bayangkan saja ketika orang gila menyukai seseorang, dia akan tetap setia menunggu sekalipun tidak ada harapan, tertawa sekalipun di marahi, tetap sabar sekalipun dia selalu di katain gila. Orang gila akan tetap “Moving Forward” dengan sebuah visi, yaitu; mencari orang-orang yang menghancurkan cinta di negara ini, titik!!

Kita sering mendengar Cinta kopi darat, sering terjadi bagi orang-orang yang suka ngopi sambil mendarat, berhubung pendaratan membutuhkan landasan, maka chatting merupakan salah satu pilihan untuk menemukan landasan itu. Biasanya habis chatting kemudian memutuskan untuk ketemuan. Anda tinggal bertanya dia pakai baju warna apa, nomor hp-nya berapa dan menentukan lokalisasi strategis untuk pertemuan. Biasanya kita cukup mengamati sang target dari jauh, klo ternyata target sesuai dengan selera tinggal berlanjut di hotel melati, tapi klo tidak, anda tinggal pulang dan chatting lagi buat cari landasan yang lebih mulus. Pernah suatu kali teman saya meninggalkan sang “kopi” di sebuah mall, tinggal matikan Handphone kasus selesai.

Cinta Kabel, cinta yang tumbuh hanya melalui kabel telepon tanpa pernah bertemu. Setiap jam sebelas malam waktunya buat penganut cinta ini  naik genteng untuk sekedar gombal-gombalan lewat telpon.  Ngakunya sih sudah punya pacar, sekalipun belom pernah ketemu. Ga heran sering sekali ketika ketemuan lebih seringnya saling merasa kecewa satu sama lain, bodynya ternyata tidak se-seksi suaranya atau objek yang terlihat selama ini hanyalah bagian-bagian diri mereka yang menonjol. akibatnya Orang yang dipuja-puja selama ini lewat telpon ternyata kandas di depan matanya.

Saya tahu seseorang juga yang saling mengenal lewat internet. Si wanita masih berumur sekitar 25 tahun dan si pria berumur sekitar 60 tahun. Singkat cerita merekapun memutuskan untuk bertemu setelah cukup lama saling chattingan. Kebetulan sang pria adalah bule. Hari kedua setelah pertemuan, merekapun memutuskan untuk menikah. Setelah seminggu kebersamaan mereka, si bulepun pulang ke negaranya. Nah si wanita bercerita degan maksud untuk tetap menyembunyikan kekeramat-an kelaminnya, kalau dia ternyata blom di apa-apain sama si bule itu, padahal jalannya aja sudah ngangkang,  seolah-olah ada sebuah “pisang Bule” yang memisahkan antara paha kanan atas, dan paha kiri atas. Hahahahha, bagaimana mungkin blom di apa-apain neng, klo mau boong singkirkan pisang di slangkangan dulu dong!!!

Cinta pada pandangan pertama. Wah cinta yang ini yang sering buat saya bingung, bagaimana mungkin orang bisa saling mencintai hanya pada pandangan pertama? Came on…..!! saya heran bagian mananya yang terlihat sehingga bisa membuat mereka saling mencintai pada pandangan pertama?  Tapi nyatanya hal ini banyak terjadi di sekeliling kita. Betapa bersyukurnya orang yang bisa langsung mencintai hanya dengan melihat sekali….Ruarrrr Biasa!!
Cinta dari persahabatan sepertinya lebih cocok buat saya. Rasanya senang kalau rasa cinta itu akhirnya bertumbuh dari akar persahabatan.  So sweet

Cinta hanya sebatas doa, bagian yang ini sering terjadi khususnya bagi mereka jemaat yang selalu tepuk-tepuk tangan. Bagian cinta yang ini persyaratannya sungguh sangat rumit. Sebelum anda mengungkapkan harus berdoa dulu beberapa tahun, pake acara permisi pula sama pembimbing, blom lagi klo pembimbingnya ternyata tidak setuju, atau ternyata saingan, ga heran banyak orang tidak jadi saling mencintai hanya karna tidak ada approval dari pembimbing!! Ah pokoknya aturannya banyak yang tidak masuk akal, mending deh Cinta satu malam ala Freddy S.

Saling jatuh cinta tapi belum tentu semua orang berani mengungkapkan. Seharusnya kalau berani jatuh cinta, berani juga mengungkapkan. Teman saya yang cewe langsung aja nembak tuh cowo setelah hilang kesabarannya menunggu. “lu suka gw kan?” Ayoo…… ngaku lu klo suka gue!!, Alhasil mereka jadian dan nikah trus punya anak super cantik lagi.
Seharusnya memang begitu, semua memiliki hak yang sama untuk mengungkapkan cintanya, yah klo suka langsung nyatain ga perduli yang nyatain cowo duluan atau cewe duluan..sama-sama suka langsung bungkus!!

Cinta itu ibarat kupu-kupu, makin kau kejar, semakin ia menghindar, biarkan saja dia terbang, maka ia akan menghampirimu pada saat yang tak terduga. Berikanlah cinta istimewamu hanya bagi seseorang yang memang benar-benar layak menerimanya.
Hal terkejam yang biasa di lakukan adalah, membuat seseorang jatuh cinta padahal kau tidak pernah berniat sama sekali untuk menerimanya saat ia terjatuh.

Buat anda yang patah hati, tantangannya bukan bagaimana meraihnya kembali, melainkan apa yang bisa diambil sebagai pembelajaran dan mengambil hikmahnya. Cinta paling menyakitkan ketika seseorang yang anda cintai tidak pernah mengetahui perasaanmu terhadapnya. Jangan pernah menyia-nyiakan waktumu mencintai seseorang yang tidak layak kau cintai, biarkan saja dia pergi dari hidupmu!! 
Sebuah kebahagiaan yang tak terhingga buat saya, ketika melihat anda bisa tersenyum karna Cinta,,,senyumlah cinta,,,bercintalah….iyah,,,bercintalah,,,holoboloh holboloh!!

Jumat, 12 Agustus 2011

Mimpi Berdiri (Sebuah Puisi)


Apa jadinya hidup ini ketika aku sendiri
Merenung hati dan sibuk mencari apa yang diingini
Banyak mimpi yang sudah terasa basi
Tetapi hati ini tidak mau berhenti untuk bermimpi lagi


Dunia menawarkan hal yang berwarna-warni
Tetapi aku harus tetap memilih apa yang kucari
Cukup sudah hidup dalam mengasihani diri
Merajut mimpi lagi hanya itu yang terpatri


Masalah selalu datang silih berganti
Yang tidak pernah berhenti menghampiri
Namun kaki harus tetap berdiri
Tiada waktu untuk menyerah kini


Banyak hal yang sudah terlewati
Banyak hal yang akan terjadi
Terlalu banyak inspirasi yang bisa diteladani
Kenapa aku harus terus berdiam diri


Besok ketika aku bangun di pagi hari
Tidak akan sama lagi seperti yang selalu terjadi
Waktunya berjuang demi harga diri
Selain membuktikan kasih tulusku pada wanita yang kukasihi


Sudahlah, ini sudah menjelang pagi
Tidurlah sebelum datangnya matahari
Ingatlah saat ini sebagai pertanda diri
Bahwa engkau sudah mulai  bermimpi lagi

Coretan (bukan) Freedom Writer


Jam semi Rolex ku menunjukkan pukul 3 pagi, eh ternyata tak kusangka tak kuduga masih ada sosok seorang sahabat yang  mungkin belum tertidur lagi, hal ini terlihat dari balasan bbm-nya yang kukirimkan 4 jam yang lalu. Hatiku seperti melompat dari tempat yang seharusnya dikala melihat ada teman yang tiba-tiba bangun dari tidurnya, padahal biasanya sedetik setelah memejamkan mata aja dia sudah langsung tertidur. bukankah orang-orang dekil pasti terlalu senang melihat temannya yang gagal memejamkan mata (lagi)?  Kucoba untuk menelpon (setelah minta ijin tentunya) dengan maksud hati ingin ngemeng-ngemeng sambil datangnya sang tamu ngantuk yang sangat sombong itu. 

Awalnya kita bercerita tentang carut marutnya hidup ini, saling tertawa, saling mengejek, saling bercanda dan saling-salingan yang lain. Setelah curcol sekian lama berakhir dengan masalah yang entah siapa yang memulai, alhasil menambah tabungan masalahku yang sudah menggunung. Inilah akibat terlalu banyak ngobrol yang kurang penting di pagi hari yang ga penting juga. Akhirnya telpon itupun kututup pada jam 5 subuh dengan sebuah masalah yang belum terselesaikan. Aku yakin sepenuhnya kebanyakan masalah itu datang karna miskomunikasi. Karna menurut temannya teman saya yang sekarang menjadi teman saya, “90 persen masalah datang oleh karna miskomunikasi”. Aku berharap masalah ini juga termasuk salah satu di dalamnya, karna kalo tidak bisa gaswat negara ini. kehilangan satu  temen lagi setelah banyak temen yang lain menghilangkan diri tentu saja merupakan hal yang mengerikan. Aku ga pernah tau kapan lagi kita akan berbaikan,kapan luka kita akan pulih, kapan kita saling bisa menerima segala ketungiran kita, dalam hal ini hanya Tuhan dan tulang yang tau. Mudah mudahan Tuhan tidak hanya menjawab dengan berkata Teeeerseeerrahhhhhhhhhhhhh lo deh …………..!! what a bad day? dasar memang PENYESALAN selalu datang terlambat karna kalo datang duluan namanya PENDAFTARAN kata teman saya si gondrong.
Pelajaran pertama ;” jangan menelepon seseorang sampai jam 5 subuh, seharusnya jam 4 lewat 59 menit dan 59 detik telpon sudah harus ditutup, sehingga tamu miskomunikasi itu tidak perlu datang dengan segala kepura-puraannya”

Memang sudah seminggu yang lalu saya berencana untuk berangkat ke kota metro pada pagi ini juga, tetapi oleh karena kurang tidur saya berencana untuk berangkat sore harinya. Kucoba untuk menghubungi travel yang sudah sukses itu, di seberang sana terdengar jawaban kalau travel untuk sore hari sudah full booking, jadi mau tidak mau  karna tidak ada pilihan lain saya harus berangkat di siang harinya. Akhirnya rencana istrahatpun pupus sudah, karna waktu saya menelpon travelnya sudah jam setengah 11 pagi. Sayapun harus buru-buru berangkat dengan mandi seadanya, packing seadanya, tanpa sarapan dan boker (bukan sarapan boker-red). This is My second bad day!!
Pelajaran kedua; kebalikan dari pelajaran pertama, telponlah mereka pada pagi hari, karna kalau menelpon di siang hari maka anda hanya akan mendapatkan kata “maaf” di seberang sana.

Akhirnya akupun tetap berangkat ke kota Metro yang menurut ahli ukur yang tertolak itu jarak kota ini hanya se-meter dari neraka. Sesampainya disana aku bertemu dengan dua orang sahabat lamaku yang sedang menunggu dengan harap harap lemas.
Sahabat pertamaku yang penyuka “Barang Interlokal”  ini memelukku disertai sebuah belaian ketika kami bertemu, sebenarnya aku heran akan sahabat yang satu ini, sering bertanya-tanya dalam hati “kenapa dia begitu mendambakan barang interlokal?, apa bedanya barang lokal sama barang interlokal? Bukankah dua-duanya barang original tanpa pengawet?” tapi entahlah, mungkin dia  seorang penganut “SIZE DOES MATTER ”. hal ini mengingatkan aku akan cerita temen-temen masa kecilku dulu yang ternyata menurut pengakuan mereka (mungkin mereka juga banyak menonton “size” di film-film METINE di bioskop yang berharga seribu lima ratus rupiah sekali masuk itu) bahwa Ras yang satu ini merupakan “SIZE” yang paling unggul dari semua Size yang pernah diciptakan didunia ini. Wooww…… aku berharap semoga masih ada seorang pengrajin di ujung timur sana yang mampu menciptakan “Penutup” di atas ukuran kepala suku, karna saya yakin seratus satu persen kita tidak akan pernah menemukannya bahkan di semua etalase toko di negara ini. sering aku mencoba untuk meluruskan paradigmanya yang salah, karna survey membuktikan bahkan dari barang lokal yang kecil inipun bisa menghasilkan produk lokal yang sebesar interlokal, hal ini bisa kita lihat dari tampilan luar sahabatku ini.
Pelajaran ketiga; jangan berpikir barang interlokal lebih baik tanpa pernah mencoba barang lokal yang sensitif.

Sahabat keduaku ini tidak kalah magic dari nasi goreng pak Susno is magic yang di dambakan para kaum borjuis itu. Mencontohkan dia ke sebuah makanan adalah hal yang paling masuk akal. Karna buat dia semua makanan enak sekalipun itu produk gagal.  Dia seorang penikmat makanan yang belum tentu nikmat.  Ah…..sudah cukup lama tidak bertemu dia, kuharap Masakan Soup andalan bumbu khas nenek moyang itu masih terjaga kwalitasnya, seingat saya selama lebih dari 4 tahun dia selalu masak masakan yang sama. sialnya masakan yang kuimpikan itu tidak kunjung kunikmati setelah 4 hari menunggu, gak tau dia pura-pura lupa atau mungkin dia akan kirimkan lewat DHL sesampainya aku di Bandung…who knows?
Pelajaran keempat; kenikmatan sebuah makanan ditentukan oleh penikmat itu sendiri dan jangan lupa menheningkan cipta pada nenek moyang kita untuk setiap bumbu yang telah mereka ciptakan.

Sore harinya setelah pulang dari pura-pura kerja 3 orang sahabat kami yang lainpun bergabung....mereka bertiga punya ciri khas masing-masing dan dipersatukan oleh 2 hal, sama-sama suka tertawa, dan sama-sama suka ketungiran. Sebenarnya kalo di lihat dari sisi kwantitas pertemuan ga lebih dari 6 kali sejauh ini bertemu dengan mereka,  Tapi rasanya memang sudah seperti saudara ajah, sepertinya ajakan yang keluar dari mulut mereka bukan hanya sekedar basa-basi layaknya kebanyakan orang,  senyum mereka yang selalu lepas landas, batuk mereka yang bunyinya seperti batuk sejarawan, dan duit mereka yang hanya dua warna, yaitu biru dan kemerah-merahan. Kamipun bercerita tentang banyak hal, walaupun sahabatku yang penyuka makanan itu yang lebih banyak bercerita  tentu saja sambil ga lupa membetulkan posisi kacamatanya yang entah kenapa setiap 2 menit selalu berubah posisi. Dari setiap sahabatku memiliki cerita masing-masing sebagai kata sambutan, tapi jujur saya hanya mengingat salah satu darinya.
Ceritanya kira-kira seperti ini;

..”ketika seorang batak bernama Pahotan berpacaran dengan seorang cewe jawa bernama Surti. kebiasaan dari dua suku ketika berpacaran sering terjadi kesalahpahaman oleh karna faktor bahasa dan budaya. Ketika sedang asyik berpacaran di atas motor si surti menegur Pahotan yang mengemudi terlalu kenceng;
Surti: “Mas ojo(jangan) ke susu (buru-buru)”
“karena Pahotan seorang jemaat gereja yang senang tepuk tangan dan selalu melompat tanpa alasan adalah orang yang tidak suka mengambil keuntungan dari situasi yang terjepit dia pun dengan sopan duduk sedikit maju ke depan tanpa menurunkan kecepatan motor”
Surti; “Maasssss……ojo kesusu”
“untuk kali kedua Pahotan tetep duduk lebih maju kedepan” dengan kecepatan yang tetep sama
Surti; “ (suara Surti yang makin Kenceng) “Massssssss Tungir Ojo kesusu”
Pahotan ; Bah panjang kalilah susu kau Surtiiiii……….!!!!
(translate; ai ganjang hian ma susu mi Surti, na di takko ho do susu ni halak baru di sambung ho tu susu mi?”

Huahuahahhahahahhahahahhah (ngakak sambil  guling-guling)…..lucu kalipun……….!!!!

Setelah puas saling berkangen ria tanpa cumbuan kamipun memutuskan untuk makan malam berempat (karna kedua tungir yang lain memutuskan untuk memisahkan diri dari rombongan), kamipun memutuskan untuk makan malam di tempat yang berbeda yang jauh lebih murah, karna ternyata uang yang tadinya berwarna biru dan kemerah-merahan telah berubah warna diatas jam 9 malam menjadi warna kuning kekabur-kaburan. Saya masih ingat kata perpisahan terakhir yang keluar dari mulut seorang sahabatku kepada sahabatku yang lain: “AWAS LECET” (sambil berusaha melindungi sahabatku yang memang kulitnya belum ada yang lecet). Wah senang rasanya bisa bertemu kalian semua, berharap ini hanya salah satu momen dari sekian momen yang akan datang. Sejenak pertemuan ini seperti menghilangkan setiap beban yang ada dipikiranku. Senyum lebarku yang telah lama hilang perlahan-lahan muncul kembali, kemana aja dia selama ini?

Pelajaran kelima; “berikanlah kepada si Surti apa yang menjadi milik si Surti, dan berikanlah kepada si Pahotan apa yang menjadi milik si Pahotan

Begitulah hari-hari pertamaku di kota Metro itu, sisa tiga harinya lagi merupakan hari yang tidak kalah seru dibandingkan hari pertama, bedanya hari pertama berawal dari hari yang buruk dan berakhir bahagia sedangkan ketiga hari setelahnya berawal dari senyum, dan diakhiri dengan capek deh.  Ternyata aku semakin mengerti bahkan di kota yang paling kubenci di dunia sekalipun masih ada senyum dan tawa.
Besok ketika saya kembali ke bandung mudah-mudahan senyum itu tetap mengembang dan tidak lekang oleh jaman.  (Holo boloh..kata si tungir yang lagi )

Pelajaran terakhir; tidurlah aku bah udah pagi ternyata….ojo kesusu mas!!

Bahkan Wonder Woman-pun..........Lewattttt!!!!!!!


Tersentuh dari sebuah pesan yang dikirim seorang teman via Blackberry messenger.

“ konon di jepang pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan, mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga tidak memberatkan kehidupan anak-anaknya. Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan, karena si ibu telah lumpuh dan mulai pikun. Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya tersebut. Si ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya dan mematahkannya kemudian menaburkannya sepanjang jalan yang mereka lalui.
Sesampai di hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karna dia juga tidak menyangka sanggup melakukan perbuatan ini. Justru si ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata “ anakku, aku sangat menyayangimu. Dari kecil kau sampai dewasa aku selalu merawatmu dengan sengenap cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayangku tidak sedikitpun berkurang. Tadi aku sudah menandai sepanjang jalan yang kita lewati dengan ranting-ranting kayu. Aku takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai dirumah.”
Si anak menangis dengan sangat keras kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si ibu pulang kerumah. Pemuda tersebut akhirnya merawat ibu yang sangat mengasihinya tersebut sampai si ibu meninggal.

Pengalaman saya selama menjadi seorang anak;

Ibu, Orang yang menghabiskan waktu 9 kali waktu persalinan, 81 bulan mengandung, 27 bulan menyusui, 18 tahun menggendong, dan seumur hidupnya mengasihi saya,

Ibu, Selalu menyanyangiku lebih dari siapapun, walaupun saya anak bungsu dari sembilan bersaudara, dia tidak pernah bosan punya anak se-lucu saya. (kampung kami dingin dan ga ada lampu coy, jd pulang kerja ga mungkin main catur, iya kan kawanku?),

Ibu, Selalu mencukupi kebutuhanku, walaupun aku tau pasti tidak mungkin dengan penghasilan 130 ribu sebulan cukup untuk membiayai kami sekeluarga..(catatan: waktu saya masuk SD, yang paling sulung sudah kuliah),

Ibu, Tidak pernah bangun lewat dari jam empat subuh, karna selalu mencari tambahan demi kelangsungan hidup,

Ibu, Selalu mendengarkan keluh kesah anak-anaknya sekalipun cerita kita bagi orang awam sungguh sangat membosankan,

Ibu, Orang yang selalu berusaha mengajari saya baca-tulis sekalipun ibu saya hanya sebatas “icip-icip” di dunia pendidikan,

Ibu, Orang pertama yang akan selalu membukakan pintu dengan penantian sukacita, sekalipun saya pulang pada jam-jam yang tidak wajar,

Ibu, Orang yang akan selalu memakan bagian terburuk dari makanan, karna bagian terbaiknya akan dia persembahkan bagi anak-anaknya,

Ibu, orang selalu memandang kita sebagai anaknya sekalipun kadang kita bertindak menyerupai iblis bertanduk tujuh,

Ibu, Orang yang tidak akan pernah menangis di depan kita, sekalipun dia mengalami hal yang paling hina di dunia ini,

Ibu, orang yang akan selalu memberikan solusi hidup yang tidak pernah saya bayangkan, berpikir 5 tahun ke depan dan bertindak untuk 50 tahun ke depan,

Ibu, kasihmu tidak akan pernah mampu kulukiskan dengan kata-kata…..!!!!!!!

Jadi layakkah kita “membuang” ibu setelah semua hal yang telah di lakukannya buat kita????????


Sekarang sudah waktunya buat saya untuk melakukan sesuatu yang terbaik untuk ibu tercinta, yang sebenarnya saya tau bahwa apapun yang saya lakukan tidak akan pernah sanggup untuk membalas kebaikannya, tp paling tidak suatu hari nanti ketika dia tiada saya tidak menyesalinya karna do nothing, buat anda juga mungkin ini saat yang tepat untuk melakukan “sesuatu” bagi ibu anda, yang paling tidak, bisa membuat hidupnya sedikit tersenyum karna anda,  saya jamin klo anda tidak demikian, saya  menjadi orang pertama yang akan “mas-seket itu-mu”.

Jadi buat saya tidak ada seorang ibu didunia ini yang lebih hebat daripada ibu saya walaupun ibu anda mungkin bisa berjalan sambil menutup mata dari Medan-Jakarta, bisa salto sampai seratus kali, push-up dengan satu tangan, bisa menangkap 10 buah durian yang jatuh dari pohonnya dengan tangan kosong, atau bisa berdoa Bapa kami secara terbalik, itu semua sama sekali tidak akan mempengaruhi pandangan saya. Saya akan selalu berkata: -bahwa ibu saya jauh lebih hebat dari siapapun di dunia ini titik, bahkan Wonder Womanpun,………..lewat!!!!

Selasa, 09 Agustus 2011

Ketungiran Waktu Sakit


Entah kenapa Sejak SMA sampai tahun ketiga saya kuliah  di Bandung saya termasuk orang yang rentan penyakit. Berbagai macam penyakit selalu menghinggapi saya tanpa kompromi. Mungkin ini akibat dari gaya hidup saya sedari kecil yang sudah mulai merokok dari sekolah dasar, ditambah lagi saya orang yang malas makan dan selalu pemilih makanan, saya hanya makan makanan yang di goreng kering, sisanya jangan coba-coba hidangkan di depan saya. tidak suka sayur-sayuran, langsung makan tanpa pernah berdoa. Alhasil inilah nasip yang harus kuterima…Rentan terhadap penyakit.

Dimulai dari masa SMA (perasaan lulus SMA), saya mendapati diri saya punya penyakit migrain stadium tujuh belas, alhasil sedikit capek pasti migran kambuh, telat makan pasti migran kambuh, telat boker juga migrain kambuh, telat ngumpulin tugas juga pasti migran kambuh, telat uang bulanan pasti kambuh,  intinya apapun yang kulakukan selalu aja migran ini kambuh.  hampir saja saya putus asa waktu itu, sudah mencoba berobat ke hampir semua dokter yang ada di kota itu, entah kenapa satupun dari antara mereka tidak ada yang berhasil memberikan diagnosa penyakitku, mungkin dokter disana semuanya lulusan sekolah dasar inpres (sekolah dasar dadakan itu), jadi harap maklum.

Orang tua saya mencoba menasehati saya untuk tidak terlalu memporsir diri untuk belajar, padahal dalam hati saya sedih, karna sejujurnya saya tidak pernah belajar waktu itu, bahkan ke sekolahpun hanya bisa di hitung dengan jari tangan dan bulu ketek. pada jam sekolah saya sudah berada di Billiar bahkan sebelum penjaga billiar itu datang.  Alhasil setiap ada surat panggilan dari sekolah, saya hanya perlu mengeluarkan duit lima ribu perak untuk membayar tukang becak sebagai pengganti Orang Tua saya. Hampir semua guru di sekolah saya bingung, melihat orang tua saya yang selalu berubah wajah setiap saat.  Pertanyaan yang sering mereka lontarkan adalah; “kok bapakmu setiap saat ganti?”, sayapun hanya bisa menjawab dengan shy-shy cat!!

Singkat cerita penyakit migran saya sembuh total setelah ditangani seorang dokter yang sangat ahli dan saya cintai dengan tulus itu.  saya sudah putus asa dan marah dengan dokter-dokter di Bandung. akhirnya saya pulang ke Medan dan menemukan dokter ganteng itu, dan atas kepintarannya dan tentu saja karna penyertaan Tuhan, sayapun sembuh.

Ternyata penderitaan saya tidak berakhir disana, tahun pertama di Bandung saya sudah harus rawat inap di rumah sakit selama beberapa minggu oleh karna sakit tyfus dan demam berdarah, entah kenapa penyakit yang sok populer ini,  selalu aja dengan setia menyerang anak-anak kost miskin seperti saya. 

Tidak sampai  disitu, tahun kedua saya di bandung saya di hinggapi penyakit Asthma Bronchiale karena vaso kontriksi. Entah penyakit apa lagi ini, sayapun baru tau beberapa bulan yang lalu setelah baca buku tetralogi Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata yang ganteng itu. 

Awalnya penyakit ini saya dapatkan ketika suatu pagi yang cerah, saya dengan dua orang teman saya hiking ke Tangkuban Perahu, start dari cimahi - Tangkuban Perahu – Lembang. Seingat saya kami menempuh perjalanan sejauh ini hanya dalam waktu 4 jam. Alhasil karna tekanan udara di dataran tinggi, pembuluh darah saya mungkin tidak cukup kuat untuk bertahan. Saya baru menyadari ada sesuatu yang tidak beres ketika malam pertama mulai mimisan, hal ini berlanjut setiap malam (tepatnya subuh) yang semakin hari semakin banyak. Bukan hanya menetes lagi tetapi mengalir seperti derasnya sungai Musi.

Suatu malam yang gelap gulita, ketika saya sedang tertidur pulas saat teman-teman yang lain masih sibuk maen Championship Manager (game yang cukup popular saat itu), tiba-tiba seorang dari mereka menyadari kalau kasur yang saya tiduri setengahnya sudah basah oleh darah saya, ketika saya terbangun sayapun sama terkejutnya dengan mereka. Dengan perasaan panik, membuat mereka bereaksi macam-macam tanpa tau apa yang harus dilakukan.  Ada yang muntah, ada yang menangis, ada yang tiba-tiba berdoa padahal sebelumnya selalu lupa, ada yang memberikan pesan untuk saya jangan meninggal dulu, karna susah nyari kuburan di Bandung. Beragam reaksi mereka saat itu. Dalam kepanikan mereka sayapun mencoba membuat keadaan semakin heboh, darah yang mengalir saya simpan cukup lama dimulut, setelah kupikir stok darahnya cukup banyak, sayapun memuntahkan di depan mereka, alhasil isak tangis mereka semakin ga karuan, dalam pesakitan, aku hanya tersenyum bahagia akhirnya bisa melihat sekumppulan pria-pria sangar menangis tersedu-sedan.

Dengan perjuangan sahabat-sahabat saya, sayapun berhasil di antar ke sebuah rumah sakit, itupun sudah membuat satu kompleks ikut panik, tiada rumah yang terlewat semua digedor-gedor teman-teman saya untuk meminta bantuan. Sialnya ketika dirumah sakit ditangani  dokter beberapa jam, saya selalu aja  disuruh pulang lagi, karna katanya tidak ada masalah dengan hidung saya. Hal ini selalu berlanjut hampir sepuluh kali. Buta kali dokternya ya, masa dah mengeluarkan darah sebanyak itu malah dibilang ga ada apa-apa? aneh

Besoknya ketika saya terbaring lemas dirumah sakit, sayapun mendengar teman-teman saya yang lain akan datang menjenguk. Dengan bangga Saya mencoba menyiapkan kejutan kecil buat mereka, yaitu kentut orang sakit. Teman-teman taulah yah, bagaimana baunya kentut orang yang lagi sakit. Inilah momen yang kutungu-tungu, Ketika gorden mereka buka, sayapun mengeluarkan surprise kecil buat mereka, alhasil semua mau muntah, plus perawat yang sedang memeriksa pasien di sebelah saya ikut berpartisipasi mencium baunya, sampai perawat cantik itu menunda pemeriksaan dan mencoba menyelamatkan diri keluar dari ruangan, ternyata tidak ada seorangpun yang mampu bertahan menahan baunya.  Dalam hati sayapun senyum malu-malu campur senang yang tiada tara walau setelahnya yang kudapat sejumlah makian sayang dari teman-teman saya itu.  Ga peduli, yang penting kalian sudah puas menikmati. hehe

Akhirnya karna selama dirawat di Bandung saya tidak pernah mendapatkan kesembuhan, sayapun memutuskan untuk kembali lagi ke Medan menemui seorang dokter yang saya anggap punya kapasitas untuk menyembuhkan saya. Setelah saya cerita sedikit tentang penyebabnya, dia hanya butuh waktu selama 30 menit untuk meracik obat saya,  dan hasilnya penyakit kampungan itu tidak pernah kambuh lagi.

Ternyata dokter yang menangani saya waktu SMA dulu dan dokter  di kota saya kuliah sama saja, semuanya lulusan SD impres, hanya dokter yang di Medan yang menurutku bener-bener hebat.  Tidak salah memang dia memilih profesi ini.

Jadi bersyukurlah untuk setiap kesehatan anda, ternyata kesehatan itu adalah harta yang paling berharga, cobalah untuk hidup sehat, rajin olahraga, banyak berdoa. Kesembuhan adalah anugrah terindah yang pernah kudapatkan.  Setelah cukup pengalaman di dunia sakit-penyakit ini, sayapun memustuskan untuk mengikuti pola hidup sehat, dan kembali ke jalan yang benar. Alkhirnya, aku kembali kejalan yang benar!!

Ketungiran Tugas Akhir


Tahun pertamaku masuk kuliah seingatku hanya enam kali  hadir di kampus dalam setahun. Alhasil Ujian semesterpun lewat begitu saja tanpa pernah terlibat jadi peserta.  Jadi setahun pertama bahkan aku tidak mengenal satu orangpun teman sekelasku. Gimana mau kuliah, hari pertama masuk sudah berantam sama senior.  
Lebih gila lagi si Bobi teman saya, dia baru masuk kuliah pada tahun ketiga. Jadi kami saling mengenal sambil menatap bingung pada tahun itu. Kami mulai kuliah di saat teman yang lain sudah ada beberapa orang yang mulai mengajukan skripsi..geloo!!

Teringat perjuanganku yang tanpa keringat dalam menyelesaikan tugas akhir semasa kuliah. Sebenarnya judul yang kuajukan sudah lama di approve oleh dosen, tapi  berhubung karna malas memulai, akhirnya hanya Bab satu lah yang mampu saya persembahkan selama setahun.

Sialnya ketika tiba giliran serius untuk mengerjakan tugas akhir, itupun hanya karena merasa tertantang dengan sindiran seorang teman. Ternyata format dalam penyusunan tugas akhirpun telah berubah. Yang tadinya hanya mengajukan beberapa judul yang di anggap layak untuk di teliti, sedangkan pada saat itu harus mengajukan minimal sampai Bab 2.  Mampus aku,  mau tidak mau, aku harus menghabiskan beberapa waktu lagi sambil memelas otak untuk  menemukan judul yang tepat plus mengerjakan sampai bab 2..sial bener nasip pemburu ijasah sarjana ini.

Pagi-pagi sekali bahkan sebelum ayam merokok, Dengan semangat 45 saya pergi  ke arah Padalarang untuk mencari perusahaan sebagai penyedia data  penelitianku nantinya. Setelah menanyakan beberapa perusahaan hampir semua menolak dengan alasan yang sama pula “Sedang ada perubahan managemen”, jawaban paling gak bermutu yang pernah kudengar.  
Capek deh, Siapa suruh perusahaan anda managemennya berubah? Kambinglah, kalian yang berubah, jadi skripsi aku pula yang terbengkalai, Demikian kira-kira kutukan sederhana yang ada dipikiranku pada saat itu. Akhirnya semangat 45 ku pun runtuh di  gantikan dengan semalas 54.

Ajaibnya jawaban managemen perusahaan tungir itu menimbulkan  kreatifitas yang begitu hebat dalam otakku, Yang bahkan tidak pernah dipikirkan oleh dunia sebelumnya. Akhirnya tanpa diperintah otak penipu sayapun seolah-olah unjuk gigi menunjukkan keahliannya.  Berhubung perusahaan tidak mendukung anak cerdas indonesia yang ingin maju, sayapun memilih untuk mendukung diri saya sendiri dengan tetap meneliti perusahaan walau tanpa permisi. Terkadang memang tidak selamanya butuh ijin, Saya mau berjalan dengan cara saya sendiri.

Dikarenakan deadline untuk sidang selanjutnya tinggal dua bulan lagi,  sayapun harus menemukan cara untuk mengatasi masalah sederhana ini. Akhirnya saya pergi ke suatu perusahaan berharap otak penipuku bisa berkreasi disana, hal ini penting untuk tau lokasi perusahaan, siapa tau suatu saat ditanyakan dosen.  Selain karna saya butuh logo perusahaan juga untuk membalas surat yang dikirimkan oleh kampus.  Dasar memang waktunya tepat sekali, seorang tentara sedang menjembut istrinya yang kerja di perusahaan tersebut. Karna aku ada maunya, si tentara ku gombal sebentar (walaupun rada-rada ngeri juga menggombal tentara yang bermuka sangar dan berbadan tegap), setelah aku mendapatkan hatinya (hal ini terlihat dari tatapan matanya yang bagaikan mata seekor kelinci yang terpojok) akupun meminta dia masuk ke dalam perusahaan untuk mengambil sesuatu yang ada logo perusahaannya. Akhirnya dengan sangat semangat (karna tlah kupuji dia habis-habisan) , si tentara masuk dan luar biasa dengan bantuan yang maha kuasa ….dia mendapatkan logo yang kuinginkan terpampang di sebuah kop surat.  trimakasih brother ten(tara), atas pertolonganmu waktu itu. Balasan dari kebaikanmu pasti akan kau dapatkan kelak.

Proyek selanjutnya adalah scan logo perusahaan, lalu buat stempel yang harga 35 ribu di daerah ABC, data-data palsu diolah sedemikian rupa, dan akhirnya sebulan kemudian skripsikupun selesai (skripsi tercepat di dunia). Saatnya untuk mengajukan sidang.
Dan aku baru saja menyadari ketika membaca syarat-syarat sidang,kalau  ternyata aku tidak memenuhi syarat untuk mengikuti sidang karna masih ada satu mata kuliah yang belum lulus, persisnya nilai E. tidak habis ide, sayapun pergi untuk negosiasi dengan dosen yang bersangkutan.  Hasilnya dengan sekilo jeruk plus sekilo apple (kurang lebih hanya menghabiskan duit 20 ribu), Nilai saya yang tadinya E berubah ke B hanya dalam waktu sekejab. Ajaib memang!!

Ketika sidang, dosen penguji pertama lewat dengan hasil yang memuaskan. Tiba giliran dosen tungir, yang ga salah lagi  paling kubenci dari semua dosen yang ada di jagat raya ini. dia bertanya beberapa hal, kujawab dengan sempurna. Sampai tiba giliran dia bertanya tentang direktur perusahaan yang saya pura-pura teliti, yang ternyata sahabat lamanya;  
“direktur PT titik-titik masih bapak titik-titik ga?” oh my got,,,,ternyata dia kenal, mampus aku. Beruntung si otak kecil tapi encer ini banyak diisi tipu muslihat dan sarat pengalaman menipu,  dengan cepat aku menjawab “oh tidak pak, sekarang sudah di ganti dengan Ibu Ida Purnamasari, tepatnya tanggal 22 februari 2006 mereka  mengadakan perubahan manajemen dan ibu Ita terpilih sebagai direktur yang baru. (padahal entah siapa ibu Ida purnamasari itu, dan bagaimana bisa tiba-tiba muncul di kepalaku?)
memang otakku sudah dirancang dengan baik cara menjawab pertanyaan jebakan semacam ini. Ada lagi pertanyaanmu dosen tungir?

Akhirnya sayapun lulus dan menjadi orang pertama yang menerima ijasah, sama juga inipun terjadi akibat dari hasil memarek dosen, saya bilang, saya sudah di terima di sebuah perusahaan jadi mungkin tidak punya waktu lagi untuk kembali ke kampus dalam waktu dekat. Alhasil bagian tata usaha sibuk mencetak ijasah saya satu-satunya, dan hanya ijasah saya yang mempunyai hak untuk dicetak lebih dulu.

Kabar kelulusan sayapun tersebar diantara teman-teman seangkatan, hampir semua dari mereka menunjukkan mosi tidak percaya. Bagaimana bisa lulus secepat itu? Adakah tips untuk kami? Saya hanya bilang; belajarlah dengan giat sambil berdoa minta kekuatan dari Tuhan, maka kelulusan akan menghampirimu. Demikian kira-kira kotbah terakhir saya di kampus, mudah-mudahan bermanfaat buat mereka.

Karna dosa-dosa diataslah mungkin yang membuat saya rada sulit menatap masa depan. Hal yang paling kubenci ketika kampus (untuk melanjutkan ke jenjang Master) atau lowongan kerja yang entah kenapa selalu melampirkan persyaratan IPK selalu membuat otot-otot saya jadi lemas seketika. Kenapa IPK itu begitu penting untuk negara ini?  Kenapa tidak uji kemampuan aja biar lebih adil, kalaulah memang tidak mampu ya tidak apa-apa, daripada hanya berdasarkan IPK yang tidak mewakili apapun. belum tentu IPK tinggi pasti pintar dan IPK rendah pasti bego. Contohnya saya, walaupun IPK kecil tapi saya pintar loh, serius aku, klo ga salah aku pintar kok.

Tulisan ini hanyalah merupakan pengalaman  pribadi seseorang, dan mohon jangan di laporkan ke kampus,  takutnya mereka meminta seseorang itu menjadi dosen tetap pengajar mata kuliah khusus penipuan.  Semoga bermanfaat..!!




Desakan Yang Mendesak

Selalu ada masa/waktu untuk segala sesuatunya,  bahkan dalam hidup yang hanya sependek ini. Ada waktu untuk bersekolah, ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk menangis,  ada waktu untuk tertawa, ada waktu untuk berjuang, ada waktu untuk menikmati hasil dari perjuanganmu, ada waktu untuk menggangur, ada waktu untuk memberikan pekerjaan bagi penganggur.  Untuk Segala sesuatu ada waktunya yang bertujuan untuk membentuk kita masing-masing.


Saya tidak percaya bahwa ada seseorang yang sepanjang hidupnya selalu bahagia, demikian juga sebaliknya.  Tidak pernah juga ada orang yang sepanjang hidupnya gagal, suatu titik dia pasti akan mengalami kesuksesan sekalipun harus melewati sejuta kegagalan.  Dua kata yang saling berlawanan itu ternyata mengandung makna yang begitu penting  , dua kata yang bahkan terlalu penting untuk di abaikan. Tidak ada satu kata yang lebih berguna daripada kata yang lain, semuanya dirancang hanya untuk satu tujuan, supaya kita menjadi apa dan bagaimana yang seharusnya kita, bukan mereka.

Kita di lahirkan untuk membuat sejarah kita masing-masing bagi dunia ini. Setiap sejarah memiliki jalan dan dampaknya sendiri. Ketika kita mencoba untuk jadi orang lain, kita sama halnya  dengan produk-produk China yang  kebanyakan barang tiruan, dan biasanya hanya di bedakan oleh satu detail yang hampir tidak terlihat. Jadi alangkah kurang bernilainya kita  kalo  memilih untuk mencoba menjadi orang lain. 

Pernahkan anda mengalami kondisi situasi mendesak? Pernahkah anda menyadari ketika dalam kondisi terdesak anda bisa melakukan sesuatu yang bahkan kita tidak pernah bayangkan sebelumnya?  Saya teringat suatu kali pernah di kejar oleh seekor anjing yang pura-pura gila, alhasil saking takutnya (tepatnya menghindari menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan terhadap seekor anjing) saya berlari bahkan jauh lebih kencang daripada Usain Bolt, Sprinter tercepat di dunia itu.  anjing yang mengejar sayapun hanya bisa duduk terpaku dalam kebingungan. Sang anjing sama bingungnya dengan saya, bagaimana bisa?
Pelajaran yang saya dapat, Ternyata ada suatu kekuatan di alam bawah sadar saya, yang bahkan tidak pernah saya sadari sebelumnya. Kekuatan ini biasanya akan muncul ketika merasa kondisi kita terdesak.

Dari negara kita yang cukup populer dengan korupsi para pejabat tungir ini, apa sebenarnya yang sedang terjadi? Mengapa semua bisa sebuah negara yang bagaikan surga bisa hidup serba kekurangan? Negeri yang kaya akan sumber daya alam, yang memiliki semua  yang negara lain tidak miliki, negara yang dianggap  para travelers bagaikan sebuah surga, pada kenyataannya, berjuta warganya berada di bawah garis kemiskinan, berjuta-juta lagi  persis berada di dalam garis kemiskinan. dan hanya bisa dihitung dengan bulu hidung  orang yang berada jauh di atas garis kemiskinan itu sendiri. Bagaimana mungkin negara yang kaya ini, dipenuhi orang-orang yang sebagian besar hidupnya dihabiskan dalam kekurangan, kemiskinan, kemelaratan, ketertinggalan, dan kebodohan?

Mungkin memang karna kita berpikir hidup di dalam “surga” lah menjadikan kita pemalas, tak punya mimpi, tidak punya keinginan untuk maju. Tidak ada sesuatu yang mendesak, tidak ada sesuatu yang perlu dikejar. 
Mengutip sebuah lyric lagu yang menggambarkan  negri ini; tepat sekali memang bukan hanya lautan yang ada, tapi juga kolam susu. Bahkan hanya kayu dan jalar cukup menghidupi. Gambaran yang tidak berlebihan untuk mendeskripsikan negara kita, karna seperti itulah adanya.  Hanya saja, sekalipun kita hidup  dalam surga, seharusnya tidak ada salahnya juga untuk menggunakan otak dan otot kita, sayang banget kalau tidak dipakai.

Lihatlah negara-negara di Eropa pada umumnya  kaya dan sebagian besar warganya hidup dalam kemakmuran? Padahal apa sih  yang mereka miliki? Apa yang ada di Jepang sehingga mereka bisa makmur? Punya apa Singapura sehingga bisa menjadi negara kaya di benua Asia ini? Bagaimana mungkin China yang penduduknya milliaran itu ternyata bisa menjadi salah satu kekuatan di dunia? Hongkong dan Tokyo yang penduduknya super padat bisa makmur, Bahkan vietnam yang baru beberapa tahun lalu merdeka, sudah mulai menunjukkan tajinya.  Negara-negara yang dulu belajar dari Indonesia, sekarang bahkan sudah mulai berani menantang kita. Negara kita hanya bisa jadi pengamat yang terlalu banyak komentar. Kekayaan kita hanya membuat negara maju semakin maju. para pejabat yang punya kuasa, hidup dalam keegoisan menikmati sogokan dari mereka. Ga heran jutaan warganya menjadi budak di negara lain, hanya untuk sesuap nasi. Layakkah?

Jadi saya mengambil sebuah kesimpulan bahwa, karna kita berpikir memilki segalanya menjadikan otak kacang (meminjam istilah teman) kita tetap menjadi otak kacang.
Karna Semua ada, menjadikan kita sebagai pemalas kelas kakap. Alam bawah sadar kita yang sebenarnya bagaikan “Kekuatan Ajaib” sama sekali tidak pernah menunjukkan wujudnya oleh karna keadaan kita jarang merasa terdesak. Alangkah miris ketika memiliki sebenarnya segalanya, tapi tidak pernah menyadarinya, aneh gak sih?

Terlepas dari semuanya, hanya mencoba untuk bersyukur dan mencoba menjalani serta menikmati hari-hari dalam kondisi apapun, sesuatu yang mendesak akan membuat saya semakin kuat dan tangguh.  Saya sadar bahwa otak saya akan menghasilkan ide-ide yang gemilang ketika terpaksa untuk berpikir.  Jadi bersyukurlah untuk segala keadaanmu, terkadang kita harus terjatuh dulu ke jurang yang paling dalam untuk bisa melompat ke tempat yang paling tinggi.  Hidup itu bukan seperti sebuah roti, yang akan habis ketika di makan. Sumber daya itu berada di otak kita, bukan berada di bumi ini.  Mari membuat  sesuatu yang tidak berharga, menjadi sesuatu yang paling berharga, sesuatu yang tidak bernilai menjadi sesuatu yang paling bernilai. Berdoalah supaya keadaan terdesak itu datang cepat!!