Rabu, 18 April 2012

SeKen (Seni Kentut)


Kentut adalah sebuah kata dan tindakan yang akan menghasilkan beragam ekspresi pendengarnya. Beragam ekspresi yang diakibatkan oleh kentut ini,  ada yang girang, bahagia, marah, murung, kesal, malu-malu, bahkan tak jarang ada yang minta nambah. Pastinya setiap orang punya pengalaman yang manis-pahit, sedih-bahagia. Tetapi apapun itu kentut adalah salah satu bukti keberadaan kita didunia ini, bukti identitas kita sebagai manusia. Bayangkan ketika kita tidak bisa kentut, apa yang akan terjadi? Saya jamin anda pasti akan merindukan suara merdu dan bau asem-nya. Alkisah, ajang saling tunjuk di gedung DPR ketika sedang membahas kenaikan harga BBM ternyata bukan karna perbedaan pendapat, tapi nyatanya hanya diakibatkan oleh kentut.

Cinta dan kentut itu hanya beda tipis, kalau cinta hanya akan membuat kita terkadang bahagia dan menangis, tetapi dengan kentut selain hanya membuat anda bahagia, juga akan buat anda tersipu malu seperti saat jatuh cinta pertama kali. Bedanya, dalam kasus cinta anda hanya tersipu malu saat pertama kali menyatakan cinta, tetapi dengan kentut anda masih akan tetap tersipu malu sekalipun anda sudah melakukannya untuk kesejuta untuk kalinya.  

Cinta tanpa rasa bukan cinta namanya, kentut tanpa bau bukan kentut namanya, cinta dan kentut tidak seharusnya ditahan, lebih baik dinyatakan biar leganya terlaksana, cinta dan kentut harus sama–sama keras bersuara supaya cita-cita demokrasi semakin cepat terlaksana, cinta ketika ditahan akan membuat anda cemas, kentut ketika ditahan akan membuat anda pingin nonton suster keramas, apapun itu Cinta selalu menyatukan persepsi dan kentut selalu berhasil menyatukan emosi. Dari perbedaan diatas jelas sekali terlihat bahwa kentut paling banyak membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bertanah air.

Selain alasan kesehatan, buat saya kentut merupakan sebuah seni, jika dipergunakan dengan baik dan bener akan memperpanjang umur. Saya sendiri salah satu pelaku yang suka kentut, puas rasanya melihat respon manusia yang ada disekeliling disaat mengeluarkan bunyi-bunyian itu, selalu merasa semakin sixpack ketika bisa berbagi kentut dengan mereka. Buat mereka yang  marah, saya yakin karna mereka tidak tau cara bertrimakasih. Sudah tinggal nyium baunya ajapun masih aja marah, mereka pikir kita ga butuh usaha yang cukup untuk sekedar mengeluarkan suara yang seperti itu?

Kentut bisa dipakai untuk melukis, melukis kenangan yang indah buat pendengarnya. Bisa juga dipakai untuk seni music, bayangkan ketika suara-suara itu disatukan, pasti akan menghasilkan musik yang tiada tara indahnya, cocok buat mereka yang punya selera musik berkelas.  Dalam seni beladiri juga kentut bisa digunakan, anda bisa belajar cara menangkis baunya, jika anda berhasil itu baru namanya hebat. Asumsi saya jurus beladiri tercipta berawal dari sayembara menangkis sang bau kentut, itu sudah!

Coba deh mengeksplore kentut dengan inovasi yang baru, misalnya anda kentut ketika sedang berpapasan dengan cewe-cewe cantik yang sudah bergaya maksimal, dijamin mereka pasti terlihat semakin cantik. Anda kentut sambil pura-pura batuk, orang akan merasa kasihan akan batuknya tetapi akan simpatik terhadap baunya. Ketika anda kentut bisa juga anda pura-pura angkat Hape, cara ini bakalan jitu menghilangkan jejak pelaku. Kentut di angkot ketika penumpang sedang penuh, jenuh mendengar music kampungan sang sopir, macet, capek setelah kerja seharian, dijamin baunya akan mengembalikan semangat mereka yang sempat patah dan menghentakkan kepala mereka yang sempat layu. Kentut disamping dosen yang sedang mengawasi anda ketika ujian, dijamin dosen akan kabur dan andapun bebas berekspresi melihat contekan. Coba deh, mumpung kentut jaman sekarang belum berwarna, karna jika sudah berwarna, anda tidak akan pernah bisa lari dari kenyataan.
Berbagai hal bisa anda ciptakan dari ”si centil” yang tidak pernah anda anggap selama ini. Amazing!!
(saya sudah melakukan semua hal di atas-red)

Banyak jenis orang dalam kentut, orang jujur biasanya akan mengaku kalau sudah kentut tapi ujung-ujungnya dia pasti bilang ”hanya dikit kok”, yang tidak jujur malah sebaliknya, jelas-jelas kentut orang lain, malah di claim miliknya. Orang bodoh akan menahan kentutnya berjam-jam sambil makan singkong, sedangkan orang berwawasan lebih suka mengentuti singkongnya dulu baru dimakan.

Mereka yang hemat selalu menarik bau kentutnya kembali dari peredaran, beda dengan yang pelit  yang selalu mengeluarkan kentut untuk konsumsi sendiri. Orang yang sombong ketika kentut lebih suka sambil mengibaskan rambutnya, sedangkan yang ramah selalu menyapa dan mengulurkan tangan kepada kentut orang lain. sedangkan mereka yang tengil lebih suka kentut sambil ngemil. Orang yang keras kepala lebih suka membenturkan kepalanya ke tembok setelah kentut, dengan maksud supaya tuh kepala makin terlatih, amit-amit deh mereka yang sehabis kentut pura-pura bermuka imut!

Orang yang misterius, ketika kentut tapi orang lain tidak ada yang tahu, sedangkan mereka yang percaya diri lebih suka ketika kentutnya bawa oleh-oleh (ampas-red), paling sadis lagi mereka yang suka kentut sambil dibekap dengan tangan kemudian dibekapkan kehidung orang lain. mereka yang pemalu selalu tersipu walaupun blom kentut. Mereka yang strategic suka kentut sambil berteriak sekencang-kencangnya untuk menutupin dosa kecilnya.

Jadi bagaimana seharusnya frekuensi kentut yang dilindungi oleh hukum? Mereka yang 4 kali sehari dilindungi pasal 6, yang 8 kali sehari dilindungi pasal 6a, dan yang 20 kali sehari dilindungi pasal 7a, sedangkan mereka yang diatas itu akan dilindungi oleh anggota dewan.

Jadilah sniper, yang kentut disini yang kena disana, atau kentut tak bersuara tapi baunya sampai 3 hari ga hilang-hilang bahkan lengket di dinding, seperti halnya mereka yang gila, yang suka menulis dan meneliti tentang hikayat hidup kentut.

Kentut..........kentut......., kisahmu  sungguh membangkitkan kenangan dan memberikan inspirasi bagi semua orang!!