Kamis, 23 Februari 2012

Sudah....lakukan saja!!


Hari yang sebenarnya cerah ini entah kenapa rasanya aku sedang turut terhanyut merayakan “hari malas sedunia” bersama dengan teman-teman pemalas lainnya. Dimulai dari bangun pagi hari dengan sejuta kemalasan,  mau mandi dengan segoblok-goblok kemalasan, mau berangkat kerja juga dengan se-apartemen kemalasan (kata se-gudang dah basi tuh, dijaman yang serba apartemen ini), Setelah berjuang dengan sisa-sisa tenagaku #cuihhhh#.

 Akhirnya dengan rasa malas yang masih menggantung dengan setia, aku memutuskan untuk memulai hari-hariku seperti biasanya, setelah sempat berpikir untuk tidak berangkat kerja dengan segepok alasan yang sudah mantap tersimpan rapi dikantong depan, akhirnya aku memilih untuk berangkat juga. Kurang ajar emang si malas itu, berani-beraninya dia bertamu ketubuhku yang kurus penuh gizi ini, saya akan tuntut dia secara pidana dan perdata, tentu saja kalau saya ga sibuk!!

Begitulah sedikit  kisah perjuanganku dipagi hari melawan si malas, dan akhirnya aku tetap menjadi pemenang dalam pertandingan yang sebenarnya tidak imbang. Sesampainya dikantor anda pikir si malas pergi meninggalkan diriku begitu saja bukan? Tidak, dia tetap dengan setia menunggu. Untungnya saat saya sedang mengetik tulisan yang penuh makna ini, jam sudah menunjukkan pukul 5 sore hari, jadi setengah jam lagi aku akan menerima piala pemenangku.
Hiip-hiip hooray akhirnya setengah jam lagi aku akan pulang, hari ini sepertinya berjalan lambat, tapi setengah jam terakhir ini rasanya berjalan terlalu cepat. kangen sangat dengan kasur tipisku, hasil belas kasihan bapak kost yang marga Siagian itu.

Setelah membaca blog si kriwil sang penulis Kumpulan Mimpi yang sudah sangat terkenal, sayapun mencoba untuk menuliskan milik saya, siapa tau ada penerbit buta yang tertarik menerbitkan tulisanku ini, mudah-mudahan penerbit buta itu hatinya sedang galau, sehingga tanpa sadar dia menggunakan waktunya dengan berselancar di internet, dan kasih karunialah yang akan mempertemukan kami nantinya. Berangan-angan bisa dong gan..!!
Siapa sangka ternyata dari kisah seipprit saya dipagi hari tersebut, dengan berhasil mengalahkan simalas mampu memberikan sejuta energy untuk menjalani segala rencana yang sering membuatku galau itu.

Saya jadi teringat hal yang sering membebani pikiranku akhir-akhir ini, setelah mencoba tarik ulur dengan segala rencana, akhirnya akupun memutuskan untuk terus maju dengan segala yang kumiliki. Sebab  kita tidak akan pernah tahu akhir ceritanya jika bahkan untuk mencoba saja kita tidak berani. Sejujurnya sekarang ini seperti segalanya tidak mungkin, tapi bukankah dalam ketidakmungkinan itu kuasa Tuhan semakin sempurna? Bukankah buku buku terlaris semakin laris karna pengarangnya menulis kisah yang sepertinya tidak mungkin?

Teringat kata-kata sahabat saya, bahwa untuk melakukan sesuatu saya hanya perlu sepakat, sepakat dengan diri saya dan sepakat dengan sekelilingku dan sepakat dengan dirinya. Jika satu orang bisa  mengalahkan seribu musuh maka dengan dua orang akan mampu mengalahkan berlaksa-laksa musuh, bisa anda bayangkan kalau 250 juta orang Indonesia plus semilliar orang China sepakat, apa yang akan terjadi? Saat ini, saya sudah sepakat dengan diri saya untuk merealisasikan segala yang sudah disepakati.  apapun yang terjadi terjadilah, yang pasti aku hanya mau lihat akhir dari kisah yang baru saja kumulai ini.

Awal ceritaku baru saja dimulai……..sedangkan akhirnya nanti, akan kujadikan sebuah buku. tunggu tanggal terbitnya yah ngir, tungir…!!!

Jumat, 17 Februari 2012

Suka-Suka


Saya Lintong manik, nama asli hasil pemberian orang tua yang sudah hampir musnah ditelan jaman. Bagaimana bisa? Yah,  hampir 99 persen orang yang mengenal saya lebih suka memanggil dengan nama Lovid. Mau tau sejarahnya? Malas ah cerita soalnya saya butuh waktu anda 3 kali 24 jam untuk membeberkannya, selain saya ga punya waktu, saya juga ga punya uang, loh? Suka-suka saya dong.

Oh ya selama hampir 4 bulan terakhir saya menghabiskan hari-hari saya dikota yang katanya metro ini, saking metronya nih kota sepertinya hampir tidak ada lagi yang namanya rasa saling peduli, semua orang hanya berlomba-lomba untuk menabur egoisme. Rasanya mereka yang tinggal dikota ini, masing-masing otaknya hanya terdiri dari angka-angka yang preposisinya ada simbol Rp, yang artinya apple Malang dan apple Washington – istilah favorit teman saya yang sempat membintangi sebuah iklan anti korupsi.

Kebetulan selama beberapa minggu sebelumnya saya sering naik busway,  jadi pengalaman selama beberapa minggu itu memberikan kesempatan kepada saya untuk menyaksikan banyak hal. Bagaimana perjuangan naik-turun busway, mau masuk busway ditodong (tiket) mau keluar didorong,  perjuangan mencium aroma ratusan tubuh manusia yang penuh keringat, belum lagi ada yang bau kotoran,besar dugaanku kalau salah satu penumpang baru saja makan kotoran,  melihat wanita-wanita tua  dan pria tua tidak berotot harus menerima nasip berdiri tegak didalam busway sepanjang perjalanan, Anehnya disaat bersamaan banyak pria-pria tinggi dan kekar yang duduk nyaman tanpa sedikitpun perasaan berdosa. Betapa kejamnya ibukota ini bah…!!!

Saya sendiri memilih untuk tidak pernah duduk sekalipun selalu ada kesempatan untuk duduk. Saya lebih senang melihat orang lain bisa duduk nyaman sepanjang perjalanan, sementara disisi lain aku harus berjuang melawan otot kakiku yang semakin lelah, intinya Biarlah aku mati berdiri yang penting mereka duduk nyaman sambil mimpi indah sepanjang perjalanan..hehehe

Oh iya ternyata kalau naik busway sebelum jam 7 pagi harga tiketnya bisa lebih murah seribu lima ratus rupiah, jadi saya memilih untuk berangkat lebih awal sebelum jam 7.walaupun selalu kepagian sampai di kantor, itu bukanlah sebuah persoalan. aku hanya berharap sisa kembalian yang tidak seberapa itu bisa kugunakan untuk mereka yang lebih membutuhkan. Begitu mulianya diriku!! (puji diri hamamago, puji Tuhan haleluya).

Senang rasanya melihat setiap orang jika saling menghargai dan saling menolong sesuai dengan anjuran Pendidikan Moral Pancasila yang telah diajarkan oleh guru kita dulu ketika kita duduk dibangku sekolah. Janganlah hendaknya kita membuat wajah pancasila kita semakin murung dan kurus melihat kondisi bangsa ini. Pancasila kita sudah sedih melihat tingkah para koruptor. Masih tegakah kita membuat si Pancasila semakin sedih? Kalo aku sih dah pasti ga tega, ga tau deh kalo anda….

Mari melakukan yang terbaik dengan apa yang kita miliki. Apa yang bisa dilakukan oleh Cinta? Cinta melahirkan keajaiban. Loh apa hubungannya cinta sama tulisan saya diatas? suka-suka saya dounk, namanya juga tulisan suka-suka.