Kentut adalah sebuah kata dan
tindakan yang akan menghasilkan beragam ekspresi pendengarnya. Beragam ekspresi
yang diakibatkan oleh kentut ini, ada
yang girang, bahagia, marah, murung, kesal, malu-malu, bahkan tak jarang ada
yang minta nambah. Pastinya setiap orang punya pengalaman yang manis-pahit,
sedih-bahagia. Tetapi apapun itu kentut adalah salah satu bukti keberadaan kita
didunia ini, bukti identitas kita sebagai manusia. Bayangkan ketika kita tidak bisa kentut, apa yang akan terjadi? Saya jamin anda pasti akan merindukan suara merdu dan bau
asem-nya. Alkisah, ajang saling tunjuk di gedung DPR ketika sedang membahas
kenaikan harga BBM ternyata bukan karna perbedaan pendapat, tapi nyatanya hanya
diakibatkan oleh kentut.
Cinta
dan kentut itu hanya beda tipis, kalau cinta hanya akan membuat kita terkadang
bahagia dan menangis, tetapi dengan kentut selain hanya membuat anda bahagia, juga
akan buat anda tersipu malu seperti saat jatuh cinta pertama kali. Bedanya, dalam
kasus cinta anda hanya tersipu malu saat pertama kali menyatakan cinta, tetapi
dengan kentut anda masih akan tetap tersipu malu sekalipun anda sudah melakukannya
untuk kesejuta untuk kalinya.
Cinta
tanpa rasa bukan cinta namanya, kentut tanpa bau bukan kentut namanya, cinta
dan kentut tidak seharusnya ditahan, lebih baik dinyatakan biar leganya
terlaksana, cinta dan kentut harus sama–sama keras bersuara supaya cita-cita
demokrasi semakin cepat terlaksana, cinta ketika ditahan akan membuat anda
cemas, kentut ketika ditahan akan membuat anda pingin nonton suster keramas,
apapun itu Cinta selalu menyatukan persepsi dan kentut selalu berhasil
menyatukan emosi. Dari perbedaan diatas jelas sekali terlihat bahwa kentut
paling banyak membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bertanah air.
Selain
alasan kesehatan, buat saya kentut merupakan sebuah seni, jika dipergunakan
dengan baik dan bener akan memperpanjang umur. Saya sendiri salah satu pelaku
yang suka kentut, puas rasanya melihat respon manusia yang ada disekeliling
disaat mengeluarkan bunyi-bunyian itu, selalu merasa semakin sixpack ketika
bisa berbagi kentut dengan mereka. Buat mereka yang marah, saya yakin karna mereka tidak tau cara
bertrimakasih. Sudah tinggal nyium baunya ajapun masih aja marah, mereka pikir
kita ga butuh usaha yang cukup untuk sekedar mengeluarkan suara yang seperti
itu?
Kentut
bisa dipakai untuk melukis, melukis kenangan yang indah buat pendengarnya. Bisa
juga dipakai untuk seni music, bayangkan ketika suara-suara itu disatukan,
pasti akan menghasilkan musik yang tiada tara indahnya, cocok buat mereka yang
punya selera musik berkelas. Dalam seni
beladiri juga kentut bisa digunakan, anda bisa belajar cara menangkis baunya,
jika anda berhasil itu baru namanya hebat. Asumsi saya jurus beladiri tercipta
berawal dari sayembara menangkis sang bau kentut, itu sudah!
Coba deh
mengeksplore kentut dengan inovasi yang baru, misalnya anda kentut ketika
sedang berpapasan dengan cewe-cewe cantik yang sudah bergaya maksimal, dijamin
mereka pasti terlihat semakin cantik. Anda kentut sambil pura-pura batuk, orang
akan merasa kasihan akan batuknya tetapi akan simpatik terhadap baunya. Ketika
anda kentut bisa juga anda pura-pura angkat Hape, cara ini bakalan jitu
menghilangkan jejak pelaku. Kentut di angkot ketika penumpang sedang penuh,
jenuh mendengar music kampungan sang sopir, macet, capek setelah kerja
seharian, dijamin baunya akan mengembalikan semangat mereka yang sempat patah
dan menghentakkan kepala mereka yang sempat layu. Kentut disamping dosen yang
sedang mengawasi anda ketika ujian, dijamin dosen akan kabur dan andapun bebas
berekspresi melihat contekan. Coba deh, mumpung kentut jaman sekarang belum
berwarna, karna jika sudah berwarna, anda tidak akan pernah bisa lari dari
kenyataan.
Berbagai
hal bisa anda ciptakan dari ”si centil” yang tidak pernah anda anggap selama
ini. Amazing!!
(saya sudah melakukan semua hal di atas-red)
Banyak
jenis orang dalam kentut, orang jujur biasanya akan mengaku kalau sudah kentut
tapi ujung-ujungnya dia pasti bilang ”hanya dikit kok”, yang tidak jujur malah
sebaliknya, jelas-jelas kentut orang lain, malah di claim miliknya. Orang bodoh
akan menahan kentutnya berjam-jam sambil makan singkong, sedangkan orang
berwawasan lebih suka mengentuti singkongnya dulu baru dimakan.
Mereka
yang hemat selalu menarik bau kentutnya kembali dari peredaran, beda dengan
yang pelit yang selalu mengeluarkan
kentut untuk konsumsi sendiri. Orang yang sombong ketika kentut lebih suka
sambil mengibaskan rambutnya, sedangkan yang ramah selalu menyapa dan mengulurkan
tangan kepada kentut orang lain. sedangkan mereka yang tengil lebih suka kentut
sambil ngemil. Orang yang keras kepala lebih suka membenturkan kepalanya ke
tembok setelah kentut, dengan maksud supaya tuh kepala makin terlatih,
amit-amit deh mereka yang sehabis kentut pura-pura bermuka imut!
Orang
yang misterius, ketika kentut tapi orang lain tidak ada yang tahu, sedangkan
mereka yang percaya diri lebih suka ketika kentutnya bawa oleh-oleh (ampas-red),
paling sadis lagi mereka yang suka kentut sambil dibekap dengan tangan kemudian
dibekapkan kehidung orang lain. mereka yang pemalu selalu tersipu walaupun blom
kentut. Mereka yang strategic suka kentut sambil berteriak sekencang-kencangnya
untuk menutupin dosa kecilnya.
Jadi
bagaimana seharusnya frekuensi kentut yang dilindungi oleh hukum? Mereka yang 4
kali sehari dilindungi pasal 6, yang 8 kali sehari dilindungi pasal 6a, dan
yang 20 kali sehari dilindungi pasal 7a, sedangkan mereka yang diatas itu akan
dilindungi oleh anggota dewan.
Jadilah
sniper, yang kentut disini yang kena disana, atau kentut tak bersuara tapi
baunya sampai 3 hari ga hilang-hilang bahkan lengket di dinding, seperti halnya
mereka yang gila, yang suka menulis dan meneliti tentang hikayat hidup kentut.
Kentut..........kentut.......,
kisahmu sungguh membangkitkan kenangan
dan memberikan inspirasi bagi semua orang!!