Iyah
saya orang batak, ada pertanyaan? Bosan banget dengan komentar orang yang
selalu protes terhadap logat suku tertentu. Memangnya logat mana yang sudah di
tetapkan undang-undang jadi standar logat di Negara ini? bagi sebagian orang akan mencoba untuk
menyembunyikan identitas logat beserta kambing-kambingnya hanya demi gengsi,
tapi saya tidak. Suara keras, tampang marsuhi-suhi, karakter kuat dan selalu
bernyanyi..ya..aku batak!!!
BATAK
KALI KAU! Adalah kata-kata yang bukan hanya sering keluar dari mulut mereka
yang bukan batak tapi nyatanya mereka yang jelas-jelas batak juga sering sekali
mengeluarkan kata-kata yang seperti ini. Mereka merasa ketika berhasil menghilangkan
kekentalan logat bataknya merupakan suatu pencapaian yang luar biasa. Menjijikkan
sekali memang mendengarnya tetapi apa boleh buat, saya jamin mereka hanya
kumpulan orang batak pecinta drama Korea.
Orang batak tidak terlahir sebagai manusia
yang suka basa-basi, berbicara langsung ke inti permasalahan. Kalau ga suka
langsung bilang tidak. kalau suka bilang
“holong Rohakku tuho ito, olo do ho tu au? Molo olo bah mauliate, molo so olo
bah lubangni ..” itu baru orang batak.
Jadi
buat saya, tidak ada alasan untuk malu sama identitas kita, tidak perlu
menyembunyikan siapa anda, tak perlu malu dengan logat anda yang sudah ada
sejak lahir itu, toh logat itu ga akan berubah sekalipun sudah makan keju
dipagi hari, pecel lele di siang hari dan kambing guling di malam hari. Tidak perlu
menghilangkan marga demi kemudahan cari kerja, kalau otak anda memang bisa
dijual mau marga anda sepanjang rel kereta api-pun tetap aja gampang cari
kerja. Berhentilah berpura-pura sobat, sipata tiop hamu tiang I, baen kopim dua
seddokna..intinya bagi yang sering pura-pura dan sering menertawai sang logat satu
kata buat kalian..TUNGIRRRRRR!!!
adong mandok pisang??