Hari yang sebenarnya cerah ini entah kenapa
rasanya aku sedang turut terhanyut merayakan “hari malas sedunia” bersama
dengan teman-teman pemalas lainnya. Dimulai dari bangun pagi hari dengan sejuta
kemalasan, mau mandi dengan
segoblok-goblok kemalasan, mau berangkat kerja juga dengan se-apartemen
kemalasan (kata se-gudang dah basi tuh, dijaman yang serba apartemen ini), Setelah
berjuang dengan sisa-sisa tenagaku #cuihhhh#.
Akhirnya
dengan rasa malas yang masih menggantung dengan setia, aku memutuskan untuk
memulai hari-hariku seperti biasanya, setelah sempat berpikir untuk tidak berangkat
kerja dengan segepok alasan yang sudah mantap tersimpan rapi dikantong depan,
akhirnya aku memilih untuk berangkat juga. Kurang ajar emang si malas itu,
berani-beraninya dia bertamu ketubuhku yang kurus penuh gizi ini, saya akan
tuntut dia secara pidana dan perdata,
tentu saja kalau saya ga sibuk!!
Begitulah sedikit
kisah perjuanganku dipagi hari melawan si malas, dan akhirnya aku tetap
menjadi pemenang dalam pertandingan yang sebenarnya tidak imbang. Sesampainya dikantor
anda pikir si malas pergi meninggalkan diriku begitu saja bukan? Tidak, dia
tetap dengan setia menunggu. Untungnya saat saya sedang mengetik tulisan yang
penuh makna ini, jam sudah menunjukkan pukul 5 sore hari, jadi setengah jam
lagi aku akan menerima piala pemenangku.
Hiip-hiip hooray akhirnya setengah jam lagi aku
akan pulang, hari ini sepertinya berjalan lambat, tapi setengah jam terakhir ini
rasanya berjalan terlalu cepat. kangen sangat dengan kasur tipisku, hasil belas
kasihan bapak kost yang marga Siagian itu.
Setelah membaca blog si kriwil sang penulis
Kumpulan Mimpi yang sudah sangat terkenal, sayapun mencoba untuk menuliskan
milik saya, siapa tau ada penerbit buta yang tertarik menerbitkan tulisanku
ini, mudah-mudahan penerbit buta itu hatinya sedang galau, sehingga tanpa sadar
dia menggunakan waktunya dengan berselancar di internet, dan kasih karunialah
yang akan mempertemukan kami nantinya. Berangan-angan bisa dong gan..!!
Siapa sangka ternyata dari kisah seipprit saya dipagi hari tersebut, dengan
berhasil mengalahkan simalas mampu memberikan sejuta energy untuk menjalani segala
rencana yang sering membuatku galau itu.
Saya jadi teringat hal yang sering membebani pikiranku
akhir-akhir ini, setelah mencoba tarik ulur dengan segala rencana, akhirnya akupun
memutuskan untuk terus maju dengan segala yang kumiliki. Sebab kita tidak akan pernah tahu akhir ceritanya
jika bahkan untuk mencoba saja kita tidak berani. Sejujurnya sekarang ini seperti
segalanya tidak mungkin, tapi bukankah dalam ketidakmungkinan itu kuasa Tuhan
semakin sempurna? Bukankah buku buku terlaris semakin laris karna pengarangnya
menulis kisah yang sepertinya tidak mungkin?
Teringat kata-kata sahabat saya, bahwa untuk
melakukan sesuatu saya hanya perlu sepakat, sepakat dengan diri saya dan
sepakat dengan sekelilingku dan sepakat dengan dirinya. Jika satu orang bisa mengalahkan seribu musuh maka dengan dua
orang akan mampu mengalahkan berlaksa-laksa musuh, bisa anda bayangkan kalau
250 juta orang Indonesia plus semilliar orang China sepakat, apa yang akan
terjadi? Saat ini, saya sudah sepakat dengan diri saya untuk merealisasikan
segala yang sudah disepakati. apapun
yang terjadi terjadilah, yang pasti aku hanya mau lihat akhir dari kisah yang
baru saja kumulai ini.
Awal ceritaku baru saja dimulai……..sedangkan
akhirnya nanti, akan kujadikan sebuah buku. tunggu tanggal terbitnya yah ngir,
tungir…!!!
Hahahahaaha....betul, kauan!
BalasHapusSudah, lakukan saja. Kalo berhasil, you got the fruit of your guts; kalo engga, you'll learn from your mistake.
Yg jelas jgn mati penasaran...