Rabu, 27 Juli 2011

My life just started

Sudah enam bulan lamanya kuputuskan untuk resign dari pekerjaan karna berbagai alasan yang jelas walaupun sebenarnya lebih banyak alasan yang ga jelas. Ketika melangkahkan kaki dari negeri tempatku bekerja aku berjalan  dengan mantap, tanpa memandang kebelakang dan tidak lupa tersungging senyum di bibir beharap kota yang akan kuinjak untuk yang kesekian kalinya akan memberikan jawaban atas semua harapanku selama ini, berharap kota tersebut memberikan gairah dan kebahagian yang tiada tara seperti kebahagian yang kurasakan ketika sekitar 7 tahun tinggal di kota tersebut, kota Bandung tepatnya.

Dari semua kota yang kuinjak Bandung adalah salah satu kota yang paling memberikan megakesan, Rumah busuk (Rubus) yang tiada tandingannya, teman-teman yang bocor halus tapi keliling, bencong-bencong yang berkeliaran di jalan veteran ( teman-teman banyak yang tertipu karna berpikir kalo sang bencongs adalah cewe tulen), suara kentut yang kedengaran sepanjang hari seolah-olah sebagai alarm penyemangat buat kebangkitan pemuda-pemudi warga rubus, suara kentut yang bagaikan pohon tumbang, jatah makan penghuni yang di telap penghuni yang lain, setiap mata yang saling memandang pasti akan berakhir di billiar dan ga ketinggalan aneka cewe yang keluar-masuk rumah yang entah cewe siapa (tentu saja setiap ditanya”siapa itu?” jawabanya selalu kawan ato adek).

Dan tentu saja warganya juga beragam; ada yang tahan nonton bo**p 24 jam sehari, ada yang buat teh manis setiap lima belas menit,  ada warga yang setiap diajak selalu tiba-tiba sakit,  ada yang selama skripsi kerjaannya selalu menarik garis dengan mouse-nya,  ada sang pendogeng s*x yang  sebenarnya cerita boongan tp entah kenapa selalu banyak pendengar setia (yang tidak jarang ketika cerita sudah selesai selalu ada kata “lagilah wek”),  ada yang baru boker tapi kentutnya tetap aja bau minta ampun sampai se-lapangan bola yang semua pemain merasakan chemistry baunya,  lagu batak dari sabang sampai marauke habis di kumandangkan dalam semalam dan di akhiri dengan koorhahuhehohahuho, ada yang siklus hidupnya satu minggu di rubus dua bulan di hutan. Beragam cerita berawal dari Rubus dan bahkan kata “Parek” yang terkenal itu berawal darimu….

Awalnya aku berharap aku menemukan rubusku yang dulu atau minimal dibawah rubuslah dua level tapi kenyataan berbicara lain, aku bukan saja tidak menemukan rubus beserta keunikannya, aku malah menemukan kenyataan hidup yang sebenarnya bahwa kota ini sudah sangat membosankan buatku. kali ini aku merasa kota ini seperti tidak menunjukkan keseksiannya lagi. Sering aku bertanya dalam hati apakah kotanya yang berubah?  Rubus-nya yang pindah?  Ataukah dosen-dosen yang mengajari kami dulu sudah meninggal? Tapi pandanganku akan gedung sate yang merupakan icon Bandung seakan menyadarkanku bahwa sebenarnya kota ini sama saja seperti dulu tidak ada yang berubah walau suasana rubus yg kuhapkan tidak kunjung datang setelah 6 bulan menunggu.

Akhirnya kota impian yang dulunya kurasakan berangsur-angsur berubah menjadi kota yang membosankan, aku tidak menemukan sahabat-sahabat parek ku yang dulu lagi. Mungkin dunia sudah berputar, status sudah berubah, kebutuhan semakin banyak dan mungkin mereka sedang menapaki jalan yang sudah mendekati impian mereka semasa kecil. Siapa yang harus di salahkan? Tidak ada!!!!  Hanya aku harus memulai hidupku lagi, mencoba mengumpulkan sisa-sisa mimpiku enam bulan yang lalu yang sesungguhnya sempat luntur, memulai semua yang pernah kurencanakan, semangat dan kreativitas hidupku yang hampir punah.  memang tidak gampang untuk mengembalikan semuanya dalam waktu satu hari tapi aku akan tetap berusaha untuk menebus hidup sampahku selama enam bulan lalu,dan mencoba menciptakan komunitas parek-ku yang baru.
Besok pagi ketika aku bangun tidak akan pernah lagi hanya lay down sepanjang hari di kasur menunggu datangnya malam, makan ketika waktunya tiba, dan nyuci baju setelah kantongan baju kotor sudah penuh, hanya akan keluar rumah ketika ada ajakan dari teman. dan  Kota yang telah berubah image ini (setidaknya buatku) akan menjadi saksi bahwa warna hari hariku kemaren tidak  akan sama lagi dihari esok, karna aku harus berjalan dengan kakiku sendiri dan berjuang dengan tangan yang kumiliki. Dan ketika tiba waktunya  aku beranjak dari kota ini ada hal-hal yang telah kupelajari. Sempat terpikir olehku untuk tidak akan pernah kembali lagi ke kota yang pernah kupandang seksi ini dan pada saat sekarang kupandang roa balang.

“Alasan itu seperti pantat semua orang memilikinya”, dan tidak ada alasan lagi buatku untuk berhenti bermimpi dan meraihnya dengan hasil yang gilang gemilang..my life just started!!!!

2 komentar:

  1. hohohoho semangat abng Loveeeietttttttttt..
    You will find the best one beside your "rubus".
    hahaha Just open your heart...
    tiba2 suara seriousa el divo terngiang di telinga:
    Follow your heart...i believe i believe i believe..
    hahahhaha

    BalasHapus
  2. Yoii Marhazach_marnie hoetasoit, pasti tetep semangatlah...mau ga mau..hahaahhaha

    BalasHapus