Selasa, 09 Agustus 2011

Desakan Yang Mendesak

Selalu ada masa/waktu untuk segala sesuatunya,  bahkan dalam hidup yang hanya sependek ini. Ada waktu untuk bersekolah, ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk menangis,  ada waktu untuk tertawa, ada waktu untuk berjuang, ada waktu untuk menikmati hasil dari perjuanganmu, ada waktu untuk menggangur, ada waktu untuk memberikan pekerjaan bagi penganggur.  Untuk Segala sesuatu ada waktunya yang bertujuan untuk membentuk kita masing-masing.


Saya tidak percaya bahwa ada seseorang yang sepanjang hidupnya selalu bahagia, demikian juga sebaliknya.  Tidak pernah juga ada orang yang sepanjang hidupnya gagal, suatu titik dia pasti akan mengalami kesuksesan sekalipun harus melewati sejuta kegagalan.  Dua kata yang saling berlawanan itu ternyata mengandung makna yang begitu penting  , dua kata yang bahkan terlalu penting untuk di abaikan. Tidak ada satu kata yang lebih berguna daripada kata yang lain, semuanya dirancang hanya untuk satu tujuan, supaya kita menjadi apa dan bagaimana yang seharusnya kita, bukan mereka.

Kita di lahirkan untuk membuat sejarah kita masing-masing bagi dunia ini. Setiap sejarah memiliki jalan dan dampaknya sendiri. Ketika kita mencoba untuk jadi orang lain, kita sama halnya  dengan produk-produk China yang  kebanyakan barang tiruan, dan biasanya hanya di bedakan oleh satu detail yang hampir tidak terlihat. Jadi alangkah kurang bernilainya kita  kalo  memilih untuk mencoba menjadi orang lain. 

Pernahkan anda mengalami kondisi situasi mendesak? Pernahkah anda menyadari ketika dalam kondisi terdesak anda bisa melakukan sesuatu yang bahkan kita tidak pernah bayangkan sebelumnya?  Saya teringat suatu kali pernah di kejar oleh seekor anjing yang pura-pura gila, alhasil saking takutnya (tepatnya menghindari menyelesaikan masalah dengan cara kekerasan terhadap seekor anjing) saya berlari bahkan jauh lebih kencang daripada Usain Bolt, Sprinter tercepat di dunia itu.  anjing yang mengejar sayapun hanya bisa duduk terpaku dalam kebingungan. Sang anjing sama bingungnya dengan saya, bagaimana bisa?
Pelajaran yang saya dapat, Ternyata ada suatu kekuatan di alam bawah sadar saya, yang bahkan tidak pernah saya sadari sebelumnya. Kekuatan ini biasanya akan muncul ketika merasa kondisi kita terdesak.

Dari negara kita yang cukup populer dengan korupsi para pejabat tungir ini, apa sebenarnya yang sedang terjadi? Mengapa semua bisa sebuah negara yang bagaikan surga bisa hidup serba kekurangan? Negeri yang kaya akan sumber daya alam, yang memiliki semua  yang negara lain tidak miliki, negara yang dianggap  para travelers bagaikan sebuah surga, pada kenyataannya, berjuta warganya berada di bawah garis kemiskinan, berjuta-juta lagi  persis berada di dalam garis kemiskinan. dan hanya bisa dihitung dengan bulu hidung  orang yang berada jauh di atas garis kemiskinan itu sendiri. Bagaimana mungkin negara yang kaya ini, dipenuhi orang-orang yang sebagian besar hidupnya dihabiskan dalam kekurangan, kemiskinan, kemelaratan, ketertinggalan, dan kebodohan?

Mungkin memang karna kita berpikir hidup di dalam “surga” lah menjadikan kita pemalas, tak punya mimpi, tidak punya keinginan untuk maju. Tidak ada sesuatu yang mendesak, tidak ada sesuatu yang perlu dikejar. 
Mengutip sebuah lyric lagu yang menggambarkan  negri ini; tepat sekali memang bukan hanya lautan yang ada, tapi juga kolam susu. Bahkan hanya kayu dan jalar cukup menghidupi. Gambaran yang tidak berlebihan untuk mendeskripsikan negara kita, karna seperti itulah adanya.  Hanya saja, sekalipun kita hidup  dalam surga, seharusnya tidak ada salahnya juga untuk menggunakan otak dan otot kita, sayang banget kalau tidak dipakai.

Lihatlah negara-negara di Eropa pada umumnya  kaya dan sebagian besar warganya hidup dalam kemakmuran? Padahal apa sih  yang mereka miliki? Apa yang ada di Jepang sehingga mereka bisa makmur? Punya apa Singapura sehingga bisa menjadi negara kaya di benua Asia ini? Bagaimana mungkin China yang penduduknya milliaran itu ternyata bisa menjadi salah satu kekuatan di dunia? Hongkong dan Tokyo yang penduduknya super padat bisa makmur, Bahkan vietnam yang baru beberapa tahun lalu merdeka, sudah mulai menunjukkan tajinya.  Negara-negara yang dulu belajar dari Indonesia, sekarang bahkan sudah mulai berani menantang kita. Negara kita hanya bisa jadi pengamat yang terlalu banyak komentar. Kekayaan kita hanya membuat negara maju semakin maju. para pejabat yang punya kuasa, hidup dalam keegoisan menikmati sogokan dari mereka. Ga heran jutaan warganya menjadi budak di negara lain, hanya untuk sesuap nasi. Layakkah?

Jadi saya mengambil sebuah kesimpulan bahwa, karna kita berpikir memilki segalanya menjadikan otak kacang (meminjam istilah teman) kita tetap menjadi otak kacang.
Karna Semua ada, menjadikan kita sebagai pemalas kelas kakap. Alam bawah sadar kita yang sebenarnya bagaikan “Kekuatan Ajaib” sama sekali tidak pernah menunjukkan wujudnya oleh karna keadaan kita jarang merasa terdesak. Alangkah miris ketika memiliki sebenarnya segalanya, tapi tidak pernah menyadarinya, aneh gak sih?

Terlepas dari semuanya, hanya mencoba untuk bersyukur dan mencoba menjalani serta menikmati hari-hari dalam kondisi apapun, sesuatu yang mendesak akan membuat saya semakin kuat dan tangguh.  Saya sadar bahwa otak saya akan menghasilkan ide-ide yang gemilang ketika terpaksa untuk berpikir.  Jadi bersyukurlah untuk segala keadaanmu, terkadang kita harus terjatuh dulu ke jurang yang paling dalam untuk bisa melompat ke tempat yang paling tinggi.  Hidup itu bukan seperti sebuah roti, yang akan habis ketika di makan. Sumber daya itu berada di otak kita, bukan berada di bumi ini.  Mari membuat  sesuatu yang tidak berharga, menjadi sesuatu yang paling berharga, sesuatu yang tidak bernilai menjadi sesuatu yang paling bernilai. Berdoalah supaya keadaan terdesak itu datang cepat!!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar